Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membuka Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Tahun 2023, di Jakarta (16/6/2023).
Dalam Rapat Kerja tersebut dibahas mengenai Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 yang dalam proses revisi.
Baca Juga
Menperin pun berharap Indonesia akan menjadi negara industri tangguh yang bercirikan struktur industri nasional yang kuat, berdaya saing global, berbasis inovasi dan teknologi.
Advertisement
"RIPIN 2015-2035 ini dalam proses revisi," kata Menperin. Kita berharap Indonesia akan menjadi negara tangguh industrinya, yang memiliki struktur yang kuat, industri yang daya saing tinggi, berbasis inovasi dan teknologi," kata Menperin Agus Gumiwang.
Menurutnya, hal ini yang akan diterjemahkan ke dalam program kerja serta target-target yang harus dicapai baik dalam jangka menengah maupun panjang, seperti pertama, Pertumbuhan sektor industri pengolahan nonmigas sebesar 6,4 persen (tahun 2025).
Kedua, Kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap PDB sebesar 19,2 persen (tahun 2025).
"Kita harus berani targetkan 19,2 persen atau angka 20 persen pada tahun 2025," tegas Menperin.
Ketiga, Kontribusi ekspor produk industri pengolahan nonmigas terhadap total ekspor sebesar 78 persen (tahun 2025).
"Apa yang saya sampaikan, bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Inilah tujuan dari rapat kerja kita hari ini," ujar Menperin.
Adapun Menperin berharap dari rapat kerja hari ini, selain menganalisa kondisi industri binaan masing-masing anak buahnya. Namun, diharapkan juga dapat menghasilkan rencana aksi yang strategis baik dalam jangka pendek maupun menengah untuk meningkatkan kembali dayasaing dan produktivitas sektor industri.
Maka harapan Kemenperin salah satunya yaitu kontribusi sektor industri terhadap PDB bisa kembali mencapai 20 persen, dan mimpi Indonesia untuk menjadi negara industri tangguh dapat tercapai.
"Itu saya minta betul-betul menjadi perhatian kita menjadi mimpi kita dan kita realisasikan mimpi tersebut. Untuk merealisasikan Ini semua Kemenperin tidak bisa sendirian saya paham itu, tapi kita tidak bisa cengeng, ada beberapa kewenangan yang tidak dimiliki oleh kita," pungkasnya.
Mimpi Jokowi saat Indonesia Berusia 100 Tahun
SeelPresiden Joko Widodo (Jokowi) bermimpi Indonesia bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar nomor 5 di dunia.Diharapkan mimpi itu bisa terwujud saat Indonesia menginjak usia 100 tahun atau pada 2045.
Mimpi besar ini sangat mungkin dicapai karena pemerintah hingga lembaga internasional telah memperhitungkan peluang tersebut. Hanya saja, besarnya peluang yang ada sejalan dengan tantangan.
“Menjadi 5 besar ekonomi di dunia, peluangnya ada, hitung-hitunganya ada semuanya. Dari Bappenas saya dengan kalkulasinya ada, dari IMF saya dengar hitungannya, dari Bank Dunia, World Bank juga saja dengar hitungannya. Hampir mirip-mirip tetapi tantangannya itu juga tidak mudah,” kata Jokowi dalam acara Indonesia Emas 2045 di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).
Presiden menyebut Pendapatan Nasional Bruto (Gross National Income/GNI) Indonesia sudah mencapai USD5.030 per kapita di tahun 2023. Diperkirakan saat usia Indonesia 100 tahun pada tahun 2045, PDB Indonesia telah mencapai USD 30.300 perkapita.
“Perkiraan kita di tahun Indonesia Emas 2045 (GNI) berada di angka USD 23.000 sampai USD30.300 per kapita,” kata dia.
Advertisement
Kemiskinan
Selain itu, tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 2045 mendekati 0 persen dari posisi saat ini masih di angka 9,57 persen. Untuk mencapai target ini pun, dia menyebut bukan sesuatu yang mudah dan gampang.
“Meskipun sekarang sudah single digit di angka 9 persen tapi itu masih tinggi. Di tahun 2045 diperkirakan 0,5 persen - 0,8 pesen. Tapi ini bukan hal mudah dan bukan hal gampang,” katanya.
Salah satu upaya yang bisa ditempuh demi mencapai target tersebut, Indonesia harus menjadi negara yang stabil. Dia menegaskan tidak ada negara yang berhasil makmur tanpa adanya stabilitas.
“Stabilitas bangsa ini harus terjaga. Tidak ada satu negara yang berhasil makmur kalau kondisinya stabil,” kata dia.
Jokowi menegaskan tidak ada negara yang makmur jika terpecah belah atau sedang berkonflik. “Negara berkonflik, kalau kisruh terus tidak akan ada sebuah kemakmuran,” kata dia.